Wednesday, November 8, 2017

Audit Teknologi Sistem Informasi Teknik Audit Database


TEORI DAN KONSEP AUDITING



Teori dapat di klasifikasikan berdasarkan sifat menjadi dua, yaitu teori normatif, danteori deskriptif. Teori normatif merupakan teori yang seharusnya di laksanakan. Teorideskriptif merupakan teori yang sesungguhnya di laksanakan. Tidak seperti pada akuntansi, pada auditing tidak banyak orang yang berbicaratentang teori auditing sebagai lawan kata praktik auditing. Pada umumnya, orangmenganggap auditing hanya suatu rangkaian prosedur, metode dan teknik. Auditing tidaklebih dari pada sekedar suatu cara untuk melakukan sesuatu dengan sedikit penjelasan, uraian, rekonsiliasi, dan argumentasi.
Professor R. K. Mautz dan H. A. Sh raf dengan bukunya “ The Philosophy of Auditing “, merupakan tokoh pertama yang melakukan usaha tersebut.Profesor C. W. Schandl pada tahun 1978 yang mengembangkan pemikiran dari Mautz dan Sharaf, mengemukakan elemen-elemen dasar teori adalah sebagai berikut :

1.    Postulat yaitu: Konsep dasar yang harus diterima tanpa perlu pembuktian. Sebagaisyarat penting dalam pengembangan disiplin, tidak perlu di periksa kebenaranyalagi, sebagai dasar pengambil kesimpulan,sebagai dasar membangun struktur teoridan bisa juga dimodifikasi sesuai perkembangan ilmu pengetahuan.

2.    Teori yaitu : Dalil yang diterangkan oleh postulat.

3.    Struktur yaitu : Komponen disiplin tertentu dan hubungan antar komponen tersebut.

4.    Prinsip yaitu : Kaidah-kaidah yang diterapkan dalam praktik

5.    Standar yaitu : Kualitas yang ditetapkan dalam hubungannya dengan praktik.


Menurut Lee dalam bukunya Corporate Audit Theory ada tiga kelompok postulat sebagai dasar teori dalam auditing yaitu :

1.    Postulat yang berkaitan dengan aspek keberadaan audit.

2.    Postulat yang berfokus pada tindakan auditor dan aspek perilaku.

3.    Postulat yang berfokus pada prosedur audit atau fungsional audit.



Teori Auditing merupakan tuntunan untuk melaksanakan audit yang bersifatnormatif. Konsep adalah abstraksi-abstraksi yang diturunkan dari pengalaman danobservasi, dan dirancang untuk memahami kesamaan-kesamaan di dalam suatu subyek, dan perbedaanperperbedaannya dengan subyek yang lain. Standar Auditing adalah pengukur kualitas dan tujuan sehingga jarang berubah. Sedangkan Prosedur Audit adalah metode-metode atau teknik teknik rinci untuk melaksanakan standar, sehingga prosedur akan berubah bila lingkungan auditnya berubah.

Menurut Mautz dan Sharaf  teori auditing tersusun atas lima konsep dasar,yaitu:

1. Bukti Tujuan memperoleh dan mengevaluasi bukti adalah untuk memperoleh pengertiansebagai dasar untuk memberikan kesimpulan atas pemeriksaan yang di tuangkan dalam pendapat auditor. Secara umum usaha untuk memperoleh bukti dilakukan dengan cara ,yaitu :
  • Authoritarianisme, Bukti diperoleh berdasar informasi dari pihak lain. Misalnyaketerangan lisan manajemen dan karyawan, dan pihak luar lainnya, sertaketerangan lisan tertulis berupa doklumen. 
  • Mistikisme, Bukti dihasilkan dari intuisi. Misalnya pemeriksaan buku besar, dan penelaahan terhadap keterangan dari pihak luar.
  • Rasionalisasi, Merupakan pemikiran asumsi yang diterima. Misalnya penghitungan kembalioleh auditor, dan pengamatan terhadap pengendalianintern.
  • Emperikisme, Merupakan pengalaman yang sering terjadi. Misalnya perhitungan dan pengujian secara fisik.
  • Pragmatisme, Merupakan hasil praktik. Misalnya kejadian setelah tanggalselesainya pekerjaan lapangan.



2 Kehati-hatian dalam pemeriksaan (due care)

Artinya melakukan pekerjaan dengan sangat hati-hati dan selalu mengindahkannorma-norma profesi dan norma moral yang berlaku. Konsep kehati-hatian yang diharapkan auditor yang bertanggung jawab. Dalam auditing tersebut sebagai prudent auditor. Tanggung jawab yang di maksud adalah tanggung jawab profesional dalam melaksanakantugasnya. Konsep ini lebih di kenal dengan konsep konservatif.

3 Penyajian atau pengungkapan yang wajar.
          Konsep ini menuntut adanya informasi laporan keuangan yang bebas (tidakmemihak), tidak bias, dan mencerminkan posisi keuangan,hasil operasi, dan aliran kas perusahaan. Konsep ini dijabarkan lagi dalam 3 sub konsep, yaitu :
  • Accounting Propriety : berhubungan dengan penerapan prinsip akuntansitertentu dalam kondisi tertentu.
  • Adequate Disclosure : berkaitan dengan jumlah dan luas pengungkapan atau penyajian informasi
  • Audit Obligation : berkaitan dengan kewajiban auditor untuk independen dalammemberikan pendapat.

4. Independensi

Merupakan suatu sikap mental yang di miliki auditor untuk tidak memihak dalammelakukan audit. Masyarakat pengguna jasa audit memandang bahwa auditor akan independen terhadap laporan keuangan yang di periksa dan pembuat dan pemakai laporan keuangan. Jika posisi auditor terhadap kedua hal tersebut tidak independen maka hasil kerjaauditor menjadi tidak berarti sama sekali.


5. Etika perilaku

        Dalam auditing berkaitan dengan perilaku yang ideal seorang auditor profesional yang independen dalam melaksanakan audit.



READ MORE : DOWNLOAD


No comments:

Post a Comment