Teori, Unsur dan Ciri-ciri Organisasi
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Di Indonesia, sangat banyak organisasi – organisasi
yang telat terbentuk baik itu untuk mencapai tujuan bersama material maupun non
material, baik organisasi yang bersifat formal maupun non formal. Sebuah
organisasi didirikan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Seperti
organisasi-organisasi yang didirikan disekolah maupun universitas atau
perguruan tinggi yaitu dengan tujuan untuk melatih anak-anak bangsa generasi
penerus bangsa Indonesia ini dengan memiliki kepribadian yng tegas, bijaksana,
baik, dan kuat secara mental maupun nonmental agar dapat melindungi dan
mengembangkan eksistensi Indonesia dikancah dunia. Selain tujuan, organisassi
juga memiliki ciri-ciri dari organisasi tersebut, unsur-unsur yang mampu
menjadikan organisasi tersebut berdiri dan bertahan, dan teori-teori organisasi
yang membuat organisasi ada dan hingga saat ini terus berkembang.
Oleh karena itu, kami dari kelompok 1 kelas 1KA41
Universitas Gunadarma menyusun makalah tentang Organisasi dengan mengadakan
observasi tidak langsung. Penyusunan makalah ini akan menjadi ilmu baru bagi
kami yang menyusunnya maupun pembaca makalah ini nanti.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari
penyusunan makalah ini, yaitu :
a. Untuk mengetahui ciri-ciri organisasi,
b. Untuk mengetahui unsur-unsur organisasi; dan
c. Untuk mengetahui teori-teori organisasi.
1.3 Perumusan dan Pembatasan
Masalah
Adapun pembatasan
masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu:
a. Ciri-ciri Organisasi,
b. Unsur-unsur Organisasi; dan
c. Teori Organisasi.
Selain
itu, Perumusan maslah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa saja yang menjadi ciri-ciri sebuah organisasi?
2. Apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah
organisasi?
3. Apa saja teori-teori organisasi?
1.4 Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Kepustakaan
Kami melakukan penelitian dengan cara mencari
sumber-sumber dari berbagai buku baik buku manual maupun buku elektronik.
1.5 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan berisi
latar belakang, tujuan, perumusan dan pembatasan masalah, teknik pengumpulan
data, dan sistematika penulisan
Bab II Pembahasan berisi
tentang pengertian organisasi, ciri – ciri organisasi, unsur-unsur organisasi
dan teori-teori organisasi.
Bab III Penutup berisi
kesimpulan.
BAB II
Pembahasan
Ilmu
organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena dalam kehidupan kita
tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan yang sederhana dari
keluarga, hingga struktur yang rumit seperti organisasi pemerintahan.
2.1 PENGERTIAN ORGANISASI
2.1.1 Organisasi menurut
Stooner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan
yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan
bersama.
2.1.2 Organisasi menurut
James D.Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
2.1.3 Organisasi menurut
Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu
sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Jadi, organisasi adalah sekelompok orang (dua atau
lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
2.1.4 Pengertian
Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua
dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan
penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan
lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur
organisasi.
2.1.5 Pengertian Struktur
Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan
komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi
menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi).
Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan
spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
2.2 CIRI-CIRI ORGANISASI
Ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting
dimiliki, karena dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Di mulai
dari lingkungan yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit
seperti organisasi pemerintahan.
Adapun
ciri-ciri organisasi adalah :
–
Mempunyai tujuan & sasaran
–
Mempunyai keterikatan format dan tata tertib
yang harus ditaati
–
Adanya
kerja sama dari sekelompok orang
–
Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang
2.3 UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai
unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
2.3.1 Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau
ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai
atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut
fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai
unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu
unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja
(nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan
manusiawi (man power) organisasi.
2.3.2 Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu
akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut
tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja
(workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power)
organisasi.
2.3.3 Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai.
Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan
merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga
menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola
(network).
2.3.4 Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment
yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang
modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
2.3.5 Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya,
ekonomi, dan teknologi. kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting),
dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan. Dan juga beberapa
tujuan tertentu.
2.4 TEORI ORGANISASI
Teori organisasi adalah teori
yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori
organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi
menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut.
Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
Menurut Lubis dah
Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan
yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah
teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.
Dalam pembahasan mengenai teori
organisasi, mencakup masalah teori-teori organisasi yang pernah ada dan berlaku
beserta sejarah dan perkembangannya hingga sekarang. Yaitu meliputi teori
organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.
2.4.1
Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory)
kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang
organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan
organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan,
peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang
terjadi bila orang-orang bekerja sama.
Dalam teori ini, organisasi secara umum
digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan
tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural
yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga
aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek
yang sama, yaitu :
2.4.1.1. Teori
birokrasi :
dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of
Capitalism.
2.4.1.2.
Teori administrasi :
dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick
dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
2.4.1.3 Manajemen
ilmiah :
dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.
2.4.2
Teori Organisasi Neoklasik
Teori neoklasik secara sederhana
dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement).
Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini
adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai
individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka
teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang
dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi
percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga
Munsterberg.
Dalam
hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai
berikut:
a.
Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
b. Perluasan
kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
c.
Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
2.4.3
Teori Organisasi Modern
Teori modern
ditandai dengan ahirnya gerakan contingency
yang
dipelopori
Herbert Simon, yang menyatakan bahwa teori
organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu
disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya
dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz
dan Robert Kahn dalam bukunya “the social psychology of
organization” mengenalkan perspektif organisasi
sebagai suatu sistem terbuka. Buku tersebut
mendeskripsikan keunggulan keunggulan perspektif sistem terbuka
untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi
dengan lingkungannya, dan perlunya organisasi menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan.
Teori modern yang kadang – kadang
disebut juga sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar
ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua
unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di
dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang
berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan
sistem terbuka.
Bab III
Penutup
3.1
Kesimpulan
Setiap organisasi
yang terbentuk terdiri dari 1 orang atau lebih dan memiliki tujuan
bersama. Setiap organisasi yang
terbentuk memiliki ciri-ciri pengorganisasian dan berdirinya organisasi terdiri
dari unsur-unsur seperti man (orang), lingkungan, peralatan, kerjasama dan
tujuan bersama. Dari setiap teori-teori organisasi dapat mengembangkan
organisasi lebih baik lagi.
Daftar Pustaka
No comments:
Post a Comment